Adakah yang kurang paham tentang istilah kata PKI,
kayaknya gag mungkin juga kalau kita tidak sampai mengetahui kata/istilah itu
dikarenakan kata itu sudah sangat melegenda di kalangan bangsa indonesia.
Jika kalian memang benar tidak tahu sam sekali dan mungkin
juga lupa mari kita refresh kembali apa dan maksud PKI itu:
PKI atau disebut juga Partai Komunis Indonesia (PKI)
adalah sebuah partai politik di Indonesia yang telah bubar. PKI adalah partai
komunis non-penguasa terbesar di dunia setelah Rusia dan Tiongkok sebelum
akhirnya PKI dihancurkan pada tahun 1965 dan dinyatakan sebagai partai
terlarang pada tahun berikutnya
Pendiri
|
Henk Sneevliet
|
Didirikan
|
Mei 1914
|
Dibubarkan
|
12 Maret
1966
|
Kantor
pusat
|
Jakarta
|
Surat
kabar
|
Soeara
Rakjat
Harian Rakjat |
Sayap
pelajar
|
CGMI
|
Sayap
pemuda
|
Pemuda
Rakyat
|
Sayap
perempuan
|
Gerwani
|
Sayap
buruh
|
SOBSI
|
Sayap
petani
|
BTI
|
Keanggotaan
(1960)
|
3 juta
|
Ideologi
|
Komunisme,
Marxisme-Leninisme |
Afiliasi
internasional
|
Komintern (sampai 1943)
|
Warna
resmi
|
Merah
|
Simbol pemilu
|
|
Palu arit
|
PELOPOR PKI :
Henk
Sneevliet dan kaum sosialis Hindia Belanda lainnya membentuk serikat tenaga
kerja di pelabuhan pada tahun 1914, dengan nama Indies Social Democratic
Association (dalam bahasa Belanda: Indische Sociaal Democratische
Vereeniging-, ISDV). ISDV pada dasarnya dibentuk oleh 85 anggota dari dua
partai sosialis Belanda, yaitu SDAP dan Partai Sosialis Belanda yang kemudian
menjadi SDP komunis, yang berada dalam kepemimpinan Hindia Belanda.
Para anggota Belanda dari ISDV memperkenalkan ide-ide Marxis untuk mengedukasi
orang-orang Indonesia mencari cara untuk menentang kekuasaan kolonial.
Pada Oktober 1915, ISDV mulai aktif dalam penerbitan surat kabar berbahasa
Belanda, "Het Vrije Woord" (Kata yang Merdeka). Editornya
adalah Adolf Baars. Pada saat
pembentukannya, ISDV tidak menuntut kemerdekaan untuk Indonesia. Pada saat itu,
ISDV mempunyai sekitar 100 orang anggota, dan dari semuanya itu hanya tiga
orang yang merupakan warga pribumi Indonesia. Namun, partai ini dengan cepat
berkembang menjadi radikal dan anti kapitalis. Tapi berubah ketika Sneevliet
memindahkan markas mereka dari Surabaya ke Semarang dan menarik banyak penduduk
asli dari berbagai elemen seperti agama, nasionalis dan aktivis gerakan lainnya
yang akhir-akhir ini tumbuh di Hindia Belanda sejak tahun 1900. Di bawah
pimpinan Sneevliet partai ini merasa tidak puas dengan kepemimpinan SDAP di
Belanda, dan yang menjauhkan diri dari ISDV dan menolak untuk bekerja sama
dengan pemerintah karena menolak "berpura-pura" menjadi Dewan
Masyarakat (Volksraad Volksraad (Hindia
Belanda). Pada tahun 1917 kelompok reformis dari ISDV memisahkan diri, dan
membentuk partai sendiri dengan nama Partai Demokrat Sosial Hindia. Pada tahun
1917 ISDV meluncurkan sendiri publikasi pertama berbahasa Indonesia, Soeara
Merdeka.
Di bawah kepemimpinan Sneevliet, ISDV yakin bahwa Revolusi
Oktober seperti yang terjadi di Rusia harus diikuti di
Indonesia. Kelompok ini berhasil mendapatkan pengikut di antara tentara-tentara
dan pelaut Belanda yang ditempatkan di Hindia Belanda. Dibentuklah 'Pengawal
Merah' dan dalam waktu tiga bulan jumlah mereka telah mencapai 3.000 orang.
Pada akhir 1917, para tentara dan pelaut itu memberontak di Surabaya, sebuah
pangkalan angkatan laut utama di Indonesia saat itu, dan membentuk sebuah dewan soviet. Para penguasa
kolonial menindas dewan-dewan soviet di Surabaya dan ISDV. Para pemimpin ISDV
dikirim kembali ke Belanda, termasuk Sneevliet. Para pemimpin pemberontakan di
kalangan militer Belanda dijatuhi hukuman penjara hingga 40 tahun.[butuh rujukan]
Sementara itu, ISDV membentuk blok dengan organisasi anti-kolonialis Sarekat
Islam. Banyak anggota SI seperti dari Surabaya, Semaun dan Darsono
dari Solo tertarik dengan ide-ide Sneevliet. Sebagai hasil dari strategi
Sneevliet akan "blok dalam", banyak anggota SI dibujuk untuk
mendirikan revolusioneris yang lebih dalam Marxis-didominasi Sarekat Rakjat.
ISDV terus bekerja secara klandestin. Meluncurkan publikasi lain, Soeara
Rakyat. Setelah kepergian paksa beberapa kader Belanda, dalam kombinasi
dengan pekerjaan di dalam Sarekat Islam, keanggotaan telah berpindah dari
mayoritas Belanda ke mayoritas Indonesia. Pada tahun 1919 hanya memiliki 25
anggota Belanda, dari total anggota yang kurang dari 400
Pembentukan dan pertumbuhan
Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920),
nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia (PKH).
Semaun adalah
ketua partai dan Darsono menjabat sebagai wakil ketua. Sekretaris, bendahara,
dan tiga dari lima anggota komite adalah orang Belanda.
PKH adalah partai komunis Asia pertama yang menjadi bagian dari Komunis
Internasional. Henk Sneevliet mewakili partai pada kongres kedua Komunis
Internasional 1921.
Pada periode menjelang kongres keenam Sarekat Islam pada tahun 1921, anggota
menyadari strategi Sneevliet dan mengambil langkah untuk menghentikannya. Agus Salim,
sekretaris organisasi, memperkenalkan sebuah gerakan untuk melarang anggota SI
memegang keanggotaan dan gelar ganda dari pihak lain di kancah perjuangan
pergerakan indonesia. Keputusan tersebut tentu saja membuat para anggota
komunis kecewa dan keluar dari partai, seperti oposisi dari Tan Malaka
dan Semaun yang
juga keluar dari gerakan karena kecewa untuk kemudian mengubah taktik dalam perjuangan
pergerakan indonesia. Pada saat yang sama, pemerintah kolonial Belanda
menyerukan tentang pembatasan kegiatan politik, dan Sarekat Islam memutuskan
untuk lebih fokus pada urusan agama, meninggalkan komunis sebagai satu-satunya
organisasi nasionalis yang aktif.
Bersama Semaun yang berada jauh di Moskow untuk menghadiri Far Eastern
Labor Conference pada awal 1922, Tan Malaka mencoba untuk mengubah
pemogokan terhadap pekerja pegadaian pemerintah menjadi pemogokan nasional
untuk mencakup semua serikat buruh Indonesia. Hal ini ternyata gagal, Tan
Malaka ditangkap dan diberi pilihan antara pengasingan internal atau eksternal.
Dia memilih yang terakhir dan berangkat ke Rusia.
Pada Mei 1922, Semaun kembali setelah tujuh bulan di Rusia dan mulai
mengatur semua serikat buruh dalam satu organisasi. Pada tanggal 22 September,
Serikat Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (Persatuan Vakbonded Hindia)
dibentuk.
Pada kongres Komintern kelima pada tahun 1924, ia menekankan bahwa
"prioritas utama dari partai-partai komunis adalah untuk mendapatkan
kontrol dari persatuan buruh" karena tidak mungkin ada revolusi yang
sukses tanpa persatuan kelas buruh ini
Pada 1924 nama
partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi Partai Komunis
Indonesia (PKI)
0 Response to "PKI"
Post a Comment